Date: Tue, 26 Jun 2007 07:37:52 +0700 (WIT)
From: "Onno W. Purbo" <onno@indo.net.id>
To: Agusto WM <agustow@centrin.net.id>
Subject: Re: cw (+qrp)  [d/h [orari-news] Re: legalisasi pentung2an]



On Mon, 25 Jun 2007, Agusto WM wrote:

>
> Wah waktu pak Samaun anggota ARC di Stanford itu
> waktu beliau lagi S2 & S3 disana
> waktu itu saya belum lahir
>
> Jadi kejadiannya beliau cerita-cerita ke saya aja
> waktu saya tugas akhir ke beliau ..
>
> ini saya attached cuplikan wawancara saya
> ttg Pak Samaun yang diminta Zaki Akhmad
> dari Elektro ITB beliau minta pendapat saya ttg pak Samaun
> tidak lama sesudah Pak Samaun meninggal ..
>
> Semoga bisa bermanfaat
> - Onno
> ---------------------------
>
> OM Onno,
> Terimakasih, Memang ada satu buku kenangan yang sudah dibuat waktu
> peringatan 100 harinya, yang dikeluarkan oleh sivitas ITB, sudah ada pada
> kami,dan mungkin akan di"ulang" untuk melengkapi dari rancangan buku
> tersebut.
> Dari hasil pengumpulan sudah ada lk. 40 sumbangan tulisan dan bahan lain.
> Semula saya berharap  barangkali ada beberapa cuplikan pandangan Alm.
> terhadap ke-amatir radio-an kita yang mungkin OM Onno punya.
> Sekali lagi terimakasih.
> salam,
> Agusto WM
>
>
>
>






Saya cukup beruntung karena Pak Samaun Samadikun bersedia menerima saya
sebagai mahasiswa tugas akhir S1-nya. Setahu saya Pak Samaun tidak
banyak menerima mahasiswa untuk tugas akhir S1. Selain saya adalah
Nassarudin Ginting dia membuat Silicon Compiler.

Pak Samaun Samadikun tahu betul bahwa saya adalah anggota Amatir Radio / 
ORARI yang cukup aktif. Jadi dia cukup banyak ngobrol-ngobrol
tentang kegiatan amatir radio-nya. Salah satu-nya adalah beliau
ternyata anggota Amatir Radio Club (ARC) di Stanford University
pada masa beliau belajar di sana tahun 50-60-an saya sendiri belum lahir.

Pak Samaun Samadikun waktu itu ketua Lab. Eletronika di jurusan teknik 
elektro ITB & beliau yang "mengijinkan" saya & temen-temen
ngoprek lah di Lab. Elektronika. Di Lab. Elektronika ini
rupanya tempatnya senior-senior ORARI, ada pak Reka Rio yang seorang 
amatir radio pra-PARB callsign masih PK, Pak Yudoyono Kartijo
callsign saya lupa tapi YB 2 huruf. Salah seorang yang juga mendukung kami
adalah dari Lab. Elektronika Pak Adang Suwandi yang terakhir saya tahu 
adalah seorang Professor dan Dekan di ITB.

Pak Samaun Samadikun sangat terbuka pada mode-mode telekomunikasi 
baru kebetulan pada saat itu kami di Lokal Cibeunying Bandung
mulai mengembangkan packet radio, melibatkan beberapa teman
seperti Harya YC1HCE, Tjandra YB3NR, Mas Daryono YC1DBA dll.
yang semua-nya rata-rata mahasiswa ITB waktu itu.
Bimbingan packet radio di berikan oleh Mas Robby YB1BG,
Pak Ahmad Zaini YB1HR (Alm), Pak Yos YB2SV, YB0TD dll
semua di 40 meter band 7.025MHz LSB.

Pak Samaun, Pak Reka Rio, Pak Yudo dan Pak Adang sangat 
appresiatif dan meberikan semangat untuk berexperimen.
Terus terang, kami YC1HCE, YB3NR, YC1DBA bahkan
sampai menggunakan Lab. Elektronika malam-malam hari
waktu itu untuk persiapan field day di daerah Pangalengan Bandung Selatan
untuk mencoba tracking satelit Oscar. Peralatan yang kami gunakan
di pinjam dari Pak Wondo YB0AT (Alm). Di Lab. Elektronika ini
saya melakukan perhitungan-perhitungan untuk tracking satelit OSCAR
dan akhirnya terbukti baik di lapangan dengan bimbingan Pak Wondo YB0AT
melalui repeater VHF 2 meter di tangkuban perahu saat saya melakukan
tracking satelit di pagi hari.

Field day di Pangalengan tersebut menjadi salah satu awal
terbentuknya Amatir Radio Club ITB yang cikal bakal-nya
terjadi di Lab. Elektronika ITB yang waktu itu di ketuai
oleh Pak Samaun Samadikun di dukung oleh banyak dosen
Lab. Elektronika seperto Pak Reka Rio, Pak Yudo, Pak Adang.

Di kemudian hari tahun 1998-an Pak Adang Suwandi menjadi salah satu 
pembimbing Amatir Radio Club ITB dan dengan bantuan Pak 
Wiranto Arismunandar Rektor ITB waktu itu, ARC ITB mulai membangun
ground station OSCAR yang sempat digunakan untuk tracking
peluncuran roket milik LAPAN. Kebetulan Pak Wiranto juga
sempat aktif di LAPAN.

Semoga bermanfaat
- Onno