From jyuliantoro@btadvisors.com Fri Oct  5 10:32:57 2001
Return-Path: <sentto-3383194-1292-1002252148-onno=indo.net.id@returns.onelist.com>
Delivered-To: onno@pop-qmail.indo.net.id
Received: (qmail 30662 invoked from network); 5 Oct 2001 10:22:51 +0700
Received: from unknown (HELO sv-1.indo.net.id) (202.159.33.41)
  by 0 with SMTP; 5 Oct 2001 10:22:51 +0700
Received: (qmail 15879 invoked by alias); 5 Oct 2001 10:22:51 +0700
Delivered-To: onno+indo.net.id@sv-1.indo.net.id
Received: (qmail 15874 invoked by uid 505); 5 Oct 2001 10:22:51 +0700
Received: by sv-1.indo.net.id with indonet_e-virus_scanner-0.1c (clean, processed in 0.612121 secs); 05/10/2001 10:22:50
Received: from mailgate.indo.net.id (202.159.33.87)
  by sv-1.indo.net.id with SMTP; 5 Oct 2001 10:22:50 +0700
Received: (qmail 27710 invoked by alias); 5 Oct 2001 10:22:49 +0700
Delivered-To: onno@indo.net.id
Received: (qmail 27706 invoked from network); 5 Oct 2001 10:22:49 +0700
Received: from unknown (HELO mx-2.indo.net.id) (202.159.32.92)
  by 0 with SMTP; 5 Oct 2001 10:22:49 +0700
Received: (qmail 6419 invoked from network); 5 Oct 2001 10:22:48 +0700
Received: from n35.groups.yahoo.com (216.115.96.85)
  by mx-4.indo.net.id with SMTP; 5 Oct 2001 10:22:48 +0700
X-eGroups-Return: sentto-3383194-1292-1002252148-onno=indo.net.id@returns.onelist.com
Received: from [10.1.4.54] by n35.groups.yahoo.com with NNFMP; 05 Oct 2001 03:22:28 -0000
X-Sender: jyuliantoro@btadvisors.com
X-Apparently-To: penulis-ti@yahoogroups.com
Received: (EGP: mail-7_4_1); 5 Oct 2001 03:22:28 -0000
Received: (qmail 98730 invoked from network); 5 Oct 2001 03:22:25 -0000
Received: from unknown (10.1.10.142)
  by l8.egroups.com with QMQP; 5 Oct 2001 03:22:25 -0000
Received: from unknown (HELO r1.ewayscorp.com) (202.77.120.129)
  by mta3 with SMTP; 5 Oct 2001 03:22:08 -0000
Received: (qmail 35161 invoked from network); 5 Oct 2001 03:33:47 -0000
Received: from unknown (HELO highwing) (192.168.0.25)
  by r1.ewayscorp.com with SMTP; 5 Oct 2001 03:33:47 -0000
To: <penulis-ti@yahoogroups.com>
Message-ID: <000001c14d4e$6d21bd00$1900a8c0@btadvisors.com>
X-Priority: 3 (Normal)
X-MSMail-Priority: Normal
X-Mailer: Microsoft Outlook, Build 10.0.2627
Importance: Normal
X-MimeOLE: Produced By Microsoft MimeOLE V5.00.2919.6600
From: "Joko Yuliantoro" <jyuliantoro@btadvisors.com>
MIME-Version: 1.0
Mailing-List: list penulis-ti@yahoogroups.com; contact penulis-ti-owner@yahoogroups.com
Delivered-To: mailing list penulis-ti@yahoogroups.com
Precedence: bulk
List-Unsubscribe: <mailto:penulis-ti-unsubscribe@yahoogroups.com>
Date: Fri, 5 Oct 2001 10:32:57 +0700
Reply-To: penulis-ti@yahoogroups.com
Subject: [penulis-ti] Paradigma Bisnis Open Source (fwd)
Content-Type: text/plain;
  charset=ISO-8859-1
Content-Transfer-Encoding: quoted-printable
Status: R 
X-Status: N


Berikut ini tulisan yang dimuat di majalah SWA edisi awal Oktober 2001.
Semoga bisa memberikan manfaat.

Cheers,
-jky

------------------------------------------------------------------------
-
Paradigma Bisnis Open Source
( Joko Yuliantoro, Associate, BTAdvisors )

Isu pembajakan software di Indonesia semakin marak belakangan ini.
Pembuat software pun semakin gencar menempuh jalan hukum di pengadilan
Indonesia. Peristiwa hukum yang masih hangat di ingatan kita adalah
gugatan Microsoft Indonesia terhadap 5 pedagang komputer Glodok dan
Mangga Dua.=20

Peristiwa tersebut setidaknya memunculkan kekhawatiran bila
gugatan-gugatan semacam itu benar-benar dilakukan secara lebih intensif.
Munculnya kekhawatiran tersebut bemula dari harga kebanyakan software
yang masih tergolong mahal untuk kocek orang Indonesia. Harga software
yang memang lumayan mahal ditambah kurs rupiah yang lemah terhadap
dollar Amerika semakin membuat software sulit terjangkau.=20

Selain itu, software dalam bentuk bajakan tersedia luas di pasar
komputer. Kondisi tersebut memudahkan orang Indonesia mengambil jalan
pintas bila terbentur pada masalah harga software. Software bajakan
sedikit banyak telah membuat orang Indonesia memiliki ketergantungan
terhadap software-software bajakan meskipun tindakan pembajakan software
adalah ilegal.

Jika usaha-usaha hukum berkiprah lebih intensif demi memberantas
pembajakan software make perkembangan ini lambat laun akan menumbuhkan
kebutuhan solusi alternatif software aplikasi. Salah satu solusi
alternatif yang makin digemarin komunitas TI tingkat dunia adalah open
source software.=20

Apa sebetulnya software open source itu? Software open source adalah
jenis software yang menjamin kebebasan penggunanya untuk mendapatkan
software tersebut hingga ke source code software tersebut. Richard
Stallman sebagai bapak gerakan open source menjelaskan bahwa dasar
gerakan open source adalah membantu sesama pengguna komputer dengan
membagi software yang dimiliki hingga ke source code software tersebut.
Dengan begitu, orang lain dapat melihat seluruh aspek software tersebut
mulai dari menjalankannya hingga pembuatan software tersebut.

Kebanyakan orang sering salah kaprah dengan software open source ini.
Software open source menggunakan slogan =91free software=92 sehingga sering
kali dianggap berlandaskan pada sifat =91gratis=92 daripada =91bebas=92.
Berdasarkan penjelasan Richard Stallman
(http://www.gnu.org/gnu/thegnuproject.html), sebuah software dikatakan
sebagai =91free software=92 bila:

- Kita bebas menjalankan software tersebut untuk sembarang keperluan.
- Kita bebas memodifikasi software tersebut sesuai dengan kepentingan
kita.
- Kita bebas menggandakan software tersebut baik gratis maupun dengan
biaya.
- Kita bebas mendistribusikan hasil modifikasi software kita sehingga
orang lain dapat memperoleh kelebihan dari apa yang kita modifikasi.

Secara umum, konsep gerakan ini dapat kita padankan dengan sifat yang
sering kita gaungkan yaitu =91gotong-royong=92. Sifat gotong royong inilah
yang membuat komunitas TI dunia semakin menerima konsep gerakan
tersebut. Bahkan sudah semakin banyak perusahaan yang mengadopsi
semangat open source ke dalam produk mereka. Linux, FreeBSD
(http://www.freebsd.org), KDE (http://www.kde.org), Gnome
(http://www.gnome.org), dan Apache (http://www.apache.org) adalah
contoh-contoh software open source yang sangat populer di kalangan TI
dunia dan reputasinya tidak diragukan lagi.

Dengan keunggulan di atas, pergeseran paradigma software di TI tidak
akan terelakkan. Software open source akan semakin memegang peran
penting dalam percaturan software dunia. Inisiatif tersebut sudah mulai
membuahkan hasil. Kita lihat IBM telah menyatakan dukungannya terhadap
sistem operasi Linux dengan menyediakan jalur produk server berbasis
Linux. Oracle mengeluarkan versi salah software database mereka yang
dapat dioperasikan di atas Linux. Sistem operasi Mac X  terbaru telah
menggunakan produk turunan FreeBSD sebagai inti utama sistemya. Sun
Microsystem semakin gencar menyempurnakan StarOffice
(http://www.sun.com/staroffice/) yang menyediakan aplikasi shareware
perkantoran lengkap setara dengan Microsoft Office. Apache menjadi
sebuah software web server yang paling banyak digunakan oleh komunitas
TI dunia (http://www.netcraft.com/survey/) yang sekaligus membuktikan
keunggulannya terhadap software web server lainnya.

Apakah software open source bisa dibisniskan? Bisa! Software open source
diprediksikan akan terus berkembang sehingga akan semakin pula orang
yang membutuhkan software semacam itu. Bertolak dari prediksi tersebut,
beberapa celah bisnis dapat terlihat. Distribusi software, jasa
konsultasi, pengembang khusus, training, seminar, dan maintenance adalah
beberapa peluang utama dalam bisnis baru tersebut. Sudah banyak
perusahaan di luar negeri yang telah memulai bisnis mereka di dunia open
source. Salah satu contohnya yang terkenal adalah RedHat
(http://www.redhat.com/) yang berkecimpung di dalam bisnis packaging dan
pemasaran Linux sekaligus jasa konsultasinya.

Bagaimana komunitas TI Indonesia menyikapi perkembangan ini?
Keunggulan-keunggulan di atas sudah menjadi pemikat yang kuat tetapi itu
saja masih belum cukup untuk menumbuhkan minat pada skala massal di
Indonesia. Salah satu kendala utama adalah masalah bahasa. Bahasa
Inggris adalah bahasa yang paling sering digunakan untuk membuat
software open source sedangkan masih banyak orang Indonesia yang tidak
menguasai bahasa Inggris. Selain itu, dukungan teknis dan layanan
software open source masih sangat bergantung pada koneksi Internet
sedangkan penetrasi Internet di Indonesia masih rendah.=20

Dua faktor ini sebetulnya jelas menjadi peluang bisnis baru di masa
depan. Pelatihan, penggandaan dan distribusi software serta pengembangan
produk berbasis bahasa lokal adalah beberapa peluang untuk pangsa pasar
pengguna perorangan. Jika perusahaan-perusahaan mulai ramai mensyaratkan
keahlian software open source, SDM Indonesia akan menyerbu berbagai
penyedia pelatihan software open source dan media penyedia software open
source.

Pada pasar perusahaan, peluang penyedia solusi total dan konsultasi tak
kalah menariknya. Implementasi software pada skala perusahaan bukanlah
pekerjaan main-main. Dibutuhkan kemampuan dan pengalaman yang memadai
untuk menunjang suksesnya implementasi TI pada skala perusahaan. Jasa
konsultasi dan solusi total software open source adalah jawaban
utamanya.

Dunia open source telah datang. Peluang bisnis baru terbuka lebar.
Siapkah Anda menghadapinya?



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor ---------------------~-->
FREE COLLEGE MONEY
CLICK HERE to search
600,000 scholarships!
http://us.click.yahoo.com/Pv4pGD/4m7CAA/ySSFAA/FeXolB/TM
---------------------------------------------------------------------~->

To unsubscribe from this group, send an email to:
penulis-ti-unsubscribe@yahoogroups.com

=20

Your use of Yahoo! Groups is subject to http://docs.yahoo.com/info/terms/=20